search

Loading

Sabtu, 18 Mei 2013

VITAMIN LARUT LEMAK



VITAMIN- VITAMIN LARUT LEMAK

Vitamin A

Secara umum pengertian dan definisi vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Untuk vitamin A itu sendiri adalah salah satu jenis vitamin yang aktif dan larut dalam lemak dan disimpan dalam hati. Vitamin A terdiri dari dua bentuk yaitu: vitamin A pra-bentuk dan Pro-vitamin A. Vitamin A pra-bentuk terbagi menjadi 4, yaitu: retinol, retinal, asam retinoat dan ester retinil. Sedangkan provitamin A dikenal sebagai beta karoten.
Sedangkan pengertian vitamin A menurut WHO adalah merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak terdapat pada protein hewani.

Stuktur Vitamin A dan Sifat-sifatnya

Untuk mengenal lebih jauh apa itu vitamin A, kali ini informasi seputar provitamin A dan beta karoten. Vitamin A dalam tumbuhan terdapat dalam bentuk prekursor (provitamin).Provitamin A terdiri dari α, β, dan γ- karoten. β – karoten merupakan pigmen kuning dan salah satu jenis antioksidan yang memegang peran penting dalam mengurangi reaksi berantai radikal bebas dalam jaringan.
beta karoten provitamin a
 gambar struktur kimia beta karoten
Sehingga baik provitamin A merupakan hasil pembentukan dari beta karoten. Sehingga saling terkait antara satu dengan yang lain. Dari hasil gambar struktur kimia diatas, maka bisa dijelaskan lebih lanjut tentang struktur kimia vitamin A dan sifat-sifat vitamin A.
Mengenal struktur vitamin A berarti tahu lebih lanjut apa sebenarnya vitamin A ini. Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic acid. Anda bisa melihat gambarnya di bawah ini,

Vitamin A
gambar tiga molekul aktif vitamin A
Struktur kimia inilah yang dibutuhkan dalam tubuh untuk dapat memenuhi kebutuhan vitamin A baik berupa suplemen ataupun makanan alami dari sayuran dan lauk pauk.Untuk sifat-sifat vitamin A sendiri ada yang penting juga untuk anda ketahui. Jika Anda belum tahu, ternyata makanan kita dari alam (nabati) tidaklah langsung mengandung vitamin A. Tapi masih berupa provitamin A. Sehingga harus masuk dulu dan dicerna dalam usus yang mana mukosa usus dapat merubah provitamin A ini menjadi vitamin A.
Retinol dan retinal mudah dirusak oleh oksidasi terutama dalam keadaan panas dan lembab dan bila berhubungan dengan mineral mikro atau dengan lemak/minyak yang tengik.Inilah bentuk dari sifat vitamin A. Vitamin dalam bentuk ester asetat atau palmitat bersifat lebih stabil dibanding bentuk alkohol maupun aldehid.vitamin A bersifat tidak stabil. Guna menciptakan kestabilannya, maka dapat diambil langkah-langkah, yaitu secara kimia, dengan penambahan antioksidan dan secara mekanis dengan melapisi tetesan-tetesan vitamin A dengan lemak stabil, gelatin atau lilin, sehingga merupakan butiran-butiran kecil. Melalui teknik tersebut, maka sebagian besar vitamin A bisa dilindungi dari kontak langsung dengan oksigen.

Manfaat Vitamin A

Ternyata manfaat vitamin A secara umum ada banyak sekali.Tapi kami tidak bisa membahasnya semua namun anda jangan khawatir karena pembahasan ini cukup lengkap untuk anda.
  • Vitamin A untuk pertumbuhan. Vitamin A ini merupakan senyawa yang penting yang menciptakan tubuh tahan terhadap infeksi dan memelihara jaringan epitel agar dapat berfungsi dengan baik. Jaringan epitel tersebut Seperti pada mata, alat pernafasan, alat pencernaan, alat reproduksi, syaraf dan sistem pembuangan kandung kemih.
  • Sebagai pembantu sistem imun atau kekebalan tubuh, vitamin A ini dapat membantu limposit salah satu jenis sel darah putih untuk lebih aktif terhadap berbagai hal asing yang masuk ke dalam tubuh.
  • Vitamin A juga bermanfaat dalam menangkal radikal bebas. Vitamin A yang merupakan antioksidan dapat melindungi sel dari radikal bebas. Sehingga dapat mencegah dari berbagai macam penyakit kronis. Sehingga dapat dikonsumsi secara harian.
  • Vitamin A juga bermanfaat membentuk tulang dan gigi. Banyak cacat fisik yang menyerang tulang yang dialami anak-anak karena kurangnya vitamin A yang dikonsumsi sejak kecil. Jadi perlu sekali konsumsi vitamin A sejak kecil agar pertumbuhan tubuh bisa optimal.
  • Tidak banyak yang mengetahui ternyata vitamin A juga mendukung proses reproduksi pada manusia. Terutama bagi pria. Untuk pembentukan sel sperma maka vitamin A ini mendorong produktivitas hormone steroid. Sehingga permasalahan dalam pasangan suami istri dalam meraih keturunan bisa diatasi.
Vitamin D

Kebutuhan

·         Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.

Sumber-sumber Utama

·         Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.

Fungsi

·         Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.

Gejala kekurangan

·         Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.

Keracunan

·         Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah.Kalsium dapat membentuk batu ginjal.Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal.Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.

Vitamin E

Kebutuhan

·         RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.

Sumber-sumber utama
·         Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening.Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi.Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.

Fungsi
·         Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru.

Gejala kekurangan
·         Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.


Keracunan
·         Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.

Kekurangan

Kekurangan vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E.
Akibat lain kekurangan vitamin E adalah
  • perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot
  • kelemahan dan kesulitan berjalan
  • nyeri pada otot betis
  • gangguan penglihatan
  • anemia
  • retensi cairan (odem)
  • kelainan kulit

Vitamin K

Kebutuhan

·         Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.

Sumber-sumber utama

·         Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati.Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.

Fungsi

·         Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah.Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.

Gejala Kekurangan

·         Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku.Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.

Keracunan

·         Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air.Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.

Referensi

1.      Youngson R. 2005. Antioksidan, Manfaat Vitamin C & E Bagi Kesehatan. Cet.1. Jakarta: Arcan.
2.      Eitenmiller RR, Lee J. 2004. Vitamin E: food chemistry, composition, and analysis. New York: Marcel Dekker Inc.
4.      Kusrini IA. 2008. Bahasa Indonesia 3. Cet. 1. Jakarta: Quadra.
5.      Aisyiyah. 2003. Suara Aisyiyah'. vol. 80. Jakarta: Aisyiyah Association.
6.      Diplock AT. 1989. Vitamin E: biochemistry and health implications. New York: New York Academy of Sciences